Sunday, March 31, 2013
Friday, March 15, 2013
"Kaloek toean djalan dahoeloe" Maleische Liederen no. 5 by Constant van de Wall.
Kalaoek toean djalan dahoeloe,
Tjarikan sja daoen Kambodja.
Kaloek toean mati dahoeloe,
Nantikan saja di pintoe Soearga
See the video here :
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=-ZhvFbHaO6I Nina Bobo by Constant van de Wall
Nina, nina bobo,
Nina maoe tidor,
Nina tidor manis.
Besoek main lagi.
Besoek kaloek panas
Mandi dalam kali.
Nina, nina bobo!
See the video here :
Tuesday, March 5, 2013
Review "Recital Duo of Teguh Sukaryo and Rudolf Koelman" di Erasmus Huis, Jakarta, 15 Februari 2013
Pianis Teguh Sukaryo dan pebiola dunia Rudolf Koelman berhasil membius penonton.
Dengan raut muka tersenyum Teguh
Sukaryo memainkan pianonya. Tak mau kalah, Rudolf Koelman pun
membalas dengan biolanya. Mereka bersahut-sahutan mendendangkan
melodi indah yang keluar dari instrumen tersebut.
Begitulah aksi mereka di panggung saat
membawakan "Sonata for Violin and Piano K. 301" karya
Wolfgang Amadeus Mozart. Lagu yang diciptakan Mozart pada 1778 mampu
membius penonton.
Malam itu, pianis Teguh berkolaborasi
dengan pebiola asal Belanda Koelman dalam rangkaian turnya ke
Indonesia, di Erasmus Huis, Jakarta, Jumat (15/2).
Read the full review here :
http://www.shnews.co/detile-14992-kolaborasi-indah-dua-negara.html
Romantisme berbuai pekat, inilah nuansa yang begitu terasa di malam
Sabtu ini. Adalah resital oleh biolinis Belanda Rudolf Koelman dan
pianis Indonesia Teguh Sukaryo yang menjadi titik sorot malam itu di
pusat kebudayaan Belanda, Erasmus Huis.
Rudolf yang adalah mantan concertmaster orkes terbaik dunia
Royal Concertgebouw Orchestra berdasarkan media The Guardian tahun 2008,
sungguh memancarkan cahayanya. Permainannya yang lugas, musikal
disertai ketebalan vibratti yang begitu mengena sungguh menandakan level seorang concertmaster pun seorang
solois di level dunia. Dalam permainan pemain biolin yang kini menjadi
profesor di Sekolah Tinggi Seni Zurich ini, tersirat akar yang kuat pada
permainan permainan kolaboratif yang saling mendukung dan peka. Sungguh
terlihat bagaimana ia menguasai seluk beluk instrumennya dan berusaha
mengeluarkan detail suara terbaik dari instrument yang ada di tangannya.
Read the full review here :
http://mikebm.wordpress.com/2013/02/16/gelora-kolaborasi-koelman-dan-sukaryo/
Subscribe to:
Posts (Atom)