Monday, November 28, 2011

--Pembelajaran--

Dalam mempelajari sebuah piece, mencoba memainkan piece dari awal adalah baik untuk tahap pertama (sight read). Namun setelah itu apakah masih diperlukan untuk tetap melatih piece tersebut dari awal? Sama sekali tidak. Disinilah letak kesalahan yang memang umum terjadi pada banyak pelajar musik, yakni setiap kali melatih piece yang ditugaskan oleh guru mereka, mereka memulainya dengan bermain dari awal piece. A big mistake! Ini merupakan sumber pembuangan waktu yang berskala monumental, yang seharusnya tidak perlu terjadi. Murid menjadi cepat bosan dengan piece yang dimainkan, selagi piece tersebut masih jauh dari level terkuasai. Bahkan lebih parahnya lagi, murid pun menjadi frustrasi karena bagian-bagian yang susah dari piece yang sedang dilatih TETAP TERASA SUSAH.Kalau begitu dari mana kita harus berlatih? Good question! Why don't we practice the hardest part first, the second hardest second, the third hardest third, etc. And why? The hardest part needs the most time to practice, the second hardest needs the 2nd most time to practice, etc. Plain and simple. Sebelum kita tampil sebagai interpreter, kita harus bisa menguasai semua seksi dari sebuah piece secara KESELURUHAN dan MERATA. Dengan memberi waktu pada latihan kita sejak awal terhadap seksi2 yang paling susah, dan melatihnya secara benar dan sistematis, diharapkan kita mempunyai cukup waktu untuk kemudian menguasainya sebelum tanggal event penting kita, misal ujian, resital maupun kompetisi.Nah, setelah kita semua mengerti, mari kita semua menghentikan kebiasaan buruk kita untuk selalu berlatih dari awal piece. Ada baiknya kita berlatih dengan menggunakan segala kekuatan intelektual (dan hati tentunya) dalam perjalanan kita berlatih menguasai sebuah piece.Selain physical contact with an instrument, one must also analyze the piece mentally (away from the instrument). Study it thoroughly and try to honestly connect our soul with the piece by great master. Selamat berlatih teman-teman semua. Kita semua bisa!Teguh Sukaryo.facebook.